Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Assalamu’alaikum
Konsekwensi apakah yang akan kita terima di akhirat kelak jika akun
faceook atau twitter kita berisi dengan berbagi cerita macam-macam
dengan foto-foto yang cantik dan tampan. Kadang kita juga menuangkan
status-status yang mungkin menggambarkan kondisi kita pada saat iman
kuat (mengingatkan hal-hal yang baik) atau iman lemah (mengeluh,
mengumpat, dsb.). Apakah pahala dan dosa kita akan terus bertambah?
Wassalam
Allah berfirman dalam surat Yasin,
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya
Kami yang menghihupkan orang mati, Kami catat semua yang telah mereka
lakukan dan dampaknya. Dan semuanya kami kumpulkan dalam kitab (catatan amal) yang nyata.” (QS. Yasin: 12)
Kita bisa memperhatikan, sesungguhnya Allah tidak hanya mencatat amal
perbuatan yang kita lakukan, namun Allah juga mencatat semua pengaruh
dari perilaku dan perbuatan kita.
Dinyatakan dalam hadis dari sahabat Jarir bin Abdillah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ،
كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا، وَلَا يَنْقُصُ مِنْ
أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً،
فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ
بِهَا، وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
“Siapa
yang menghidupkan sunah yang baik dalam Islam, kemudian diikuti oleh
orang lain setelahnya maka dicatat untuknya mendapatkan pahala seperti
orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.
Siapa yang menghidupkan tradisi yang jelek di tengah kaum muslimin,
kemudian diikuti oleh orang lain setelahnya, maka dia mendapatkan dosa
sebagaimana dosa orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa mereka
sedikit pun.” (HR. Muslim, Ibn Majah, Ad-Darimi dan yang lainnya)
Semua dalil di atas selayaknya memberikan motivasi bagi kita untuk
semangat dalam menyebarkan ilmu dan kebaikan serta merasa takut ketika
melakukan perbuatan atau menyebarkan sesuatu yang mengundang orang lain
untuk bermaksiat.
Saat ini kita dimudahkan dengan berbagai macam fasilitas. Namun, itu hanya instrumen. Hukum asal instrumen ini adalah netral, atau dengan bahasa yang lebih tegas, mubah. Kitalah yang menentukan kontennya.
Ketika kita menggunakannya untuk menyebarkan kebaikan, menggunakan facebook untuk dakwah Islam, mengajak masyarakat berbuat baik, insya Allah ini menjadi amal mulia. Sampai pun kita mati,
Sebaliknya, orang nakal yang memanfaatkan fasilitas ini untuk kemaksiatan, menyebarkan foto aurat, mengajak orang untuk melakukan dosa dan maksiat, selama masih ada manusia yang bermaksiat dengan sebab info itu, maka orang nakal ini akan mendapatkan aliran dosanya.
Karena itu, jadilah hamba yang cerdas… jangan sia-siakan instrumen yang begitu mudah ini untuk kegiatan yang tidak memberikan nilai bonus bagi kita di saat kita menghadap Allah. Lebih-lebih, justru malah menjadi penyesalan.
Ingat, kendatipun kita telah meninggal, pengaruh dari perbuatan yang
kita lakukan tetap dicatat oleh Allah.
Termasuk Anda para wanita, jangan bangga dengan aurat Anda. Karena aurat itu aib jika ditampakkan kepada yang bukan haknya. Lalu dengan apa bisa dibanggakan dan dipamerkan. Bukankah semua wanita juga memilikinya. Ingat, jangan sampai foto “bermasalah” Anda jatuh ke tangan “pendekar” berwatak jahat.
Allahu a’alam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Bait (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Baca selengkapnya: http://www.konsultasisyariah.com/akun-facebook-setelah-kita-meninggal/#ixzz1u2aelAXu
Read more about Kontemporer by www.konsultasisyariah.com
Sumber : http://sangpelitafajar.blogspot.com/2012/05/pertanyaan-assalamualaikum-konsekwensi.html
"Ingat cantumkan sumber ketika kita mengcopy dari orang lain" ^^ *Berbagi dengan cara yang baik
Sumber : http://sangpelitafajar.blogspot.com/2012/05/pertanyaan-assalamualaikum-konsekwensi.html
"Ingat cantumkan sumber ketika kita mengcopy dari orang lain" ^^ *Berbagi dengan cara yang baik
0 comments:
Posting Komentar