ETHNOMATHEMATICS : INOVASI DUNIA PENDIDIKAN MATEMATIA BERBASIS BUDAYA
oleh : Ika Dewi Fitria Maharani (11301241009)
dalam perkuliahan Ethnomathematics yang diampu oleh Prof.Dr.Marsigit, M.A
Kamis, 20 Februari 2014
· #Dalam menggunakan ethnomathematics dibutuhkan kemampuan dalam logika matematika sebagai syaratnya.
· #Kita sering melakukan refleksi diri, misalnya kita berbicara pada diri kita. Refleksi diri ada 3 macam yaitu short term, medium term, atau long term.
Short term adalah rutinitas yang kita lakukan, contohnya bangun tidur, sholat shubuh, kuliah dan seterusnya sampai kita tidur kembali.
Medium term contohnya kita sebagai seorang mahasiswa yang keadaan ini tidak semua orang bisa merasakannya.
· #Terdapat yang namanya gradasi dalam kehidupan, seperti dari sederhana ke kompleks, lembut ke kasar, abstrak ke konkrit, panjang ke pendek dan lain lain.
Contoh sesuatu yang menimpa diri kita yang sangat lembut, misalnya kita mengingat sesuatu yang tidak disadari atau bisa disebut teringat, karena ingatan kita sebagai dasar kegiatan kita selanjutnya. Hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya. Manusia memiliki kemampuan menulis, merekam dan sebagainya sebagai sebuah sarana.
· #Seperti Ethnomathematics yang walaupun hanya kita pelajari di semester 6 namun secara informal kita akan terus mempelajarinya seumur hidup kita.
· #Rasa percaya diri seseorang itu dipengaruhi oleh pemikiran dan logika yang menempati separuh kegiatannya serta pengalaman sebagai separuh kegiatan lainnya.
· #Sekarang jelaslah bahwa ethomathematis memiliki kontribusi utama pada bidang pendidikan setelah kita mengetahui karakteristik, background, alasan, pangkal persoalan dalam mencari kejelasan tentang apa itu ethnomathematics.
· #Ethnomathematics dibutuhkan sebagi inovasi dalam pendidikan matematika karena pendidikan matematika tanpa inovasitu tidak berarti.