Mengenal lebih dekat Ethnomathematics
Oleh : Ika Dewi Fitria Maharani (11301241009)
Kamis, 13 Februari 2014
Suasana kelas yang bertempat di D01.303
terasa lengang. Siang ini kami menunggu Dosen spesial yang pernah mengajar kami
di semester dua pada mata kuliah Bahasa Inggris. Beliau adalah Prof. Dr. Marsigit,
M.A.
Beberapa menit kemudian, akhirnya Beliau
tiba. Kami segera memposisikan diri untuk
duduk pada kursi masing-masing. Beliau meminta kami untuk merekam materi
yang beliau sampaikan, kenapa? Karena menurut beliau kami harus menulis dengan
cerdas. Menulis cerdas itu menulis tanpa
mengganggu jalan pikiran. Cerdas, tulisan tetap bermakna. Tapi biasanya ketika
sedang mendengar, seseorang tidak bisa menulis dengan cerdas. Artinya sekarang
waktunya berpikir atau memikirkannya. Mendengarkan beliau bercerita.
Pengertian Ethnomathematics.
Ethnomathematics konteksnya pendidikan matematika, walaupun orang
awam tidak bisa melihat unsur pendidikan dalam ethnomathematics, karena hanya terdiri dari ethno dan mathematics. Ethno bersinggungan dengan etnik. Etnik
itu unik bukan universal. Misalnya etnik jawa, sumatra, aceh, dan lain-lain.
Etnik itu sendiri bersinggungan dengan suku, yaitu suku bangsa.
(Di tengah-tengah pelajaran, Pak Marsigit meminta
mahasiswa untuk maju ke depan dan mengerumuni beliu)
Beliau akan melakukan Hypotheticaly Analysis, yang jika
dibahasakan dengan bahasa yang mudah artinya “ngawur” atau sembarangan kita
berbicara tapi ada maknanya. Kita berusaha merangkai sesuatu agar bermakna. Misalnya
menata batu yang berserakan yang berusaha dirangkai menjadi rumah kelinci
sehingga orang lain bisa memahami bahwa itu rumah kelinci.
Hypotheticaly
Analysis itu dekat dengan Pure Mathematics, karena “ngawur” juga
dengan menggunakan kata misal : Misal saya punya pulau 10, harga berbeda-beda.
Kita hanya menyusul logika saja, tapi dasarnya kata misal. Ketika mencari
faktanya tak akan pernah ketemu.
Ethno itu meluncur dari paling atas menuju ke bawah
memantul lagi ke atas. Ke bawah itu kita melihat lagi faktanya. Ada candi
borobudur, penyusunan kalender, dan lain-lain.
Ethno
itu etnik, suku yaitu ada faktanya
sehingga kita tidak bisa asal memisalkannya : Misal diketahui suku antah
berantah. Suku satu dengan suku lainnya memiliki perbedaan yaitu produk dan
hasil yang biasa disebut budaya dan kultur. Jadi Ethnomathematics itu terkait dengan budaya dan kultur yang ada di
masyarakat terkait budaya dan kultur.
Ethnomathematics dalam Ranah Pendidikan.
Ethnomathematics iru mempunyai ranah pendidikan karena orang
matematika murni takkan tertarik dengan hal-hal seperti ini. Kemudian beliau
membuat sebuah unsur dengan nama Alino yang sebenarnya adalah rumpun daun.
Definisi alino sendiri adalah unsur yang terikat dan tidak terikat. Daun itu
terikat oleh pohon tapi tidak terikat dengan daun-daun yang lain. Definisi lain
alino adalah merentang pada dimensinya,
artinya kalau keterikatannya 0 akan jatuh, kalai keterikatannya 1 tetap
menancap. Maka ada keterikatan absolut dan relatif. Keterikatan absolut saat
daun itu dicabut sedangkan keterikatan relatifnya saat daun yang lain bergerak,
ia ikut bergerak.
Alino akan dibuat unsur matematika dengan sifat :
1.
Alino bersifat
absolut
2.
Alino bersifat
relatif
3.
Alino 1
dioperasikan dengan Alino 2 menghasilkan Alino yang lain (Tertutup)
4.
Alino 1 + Alino
2 = Alino 2 + Alino 1 (Komutatif)
5.
Terdapat Alino
invers
Teorema 1
Jika diketahui suatu
alino maka dapat dicari alino yang lain menggunakan fungsi isomorfis.
Jika diteruskan bisa jadi Alinomath by Marsigit dan
murid-murid.
Nah.. itulah yang membuat matematika ini mudah,
hanya membuat permisalan saja. Maka orang matematika murni itu tidak peduli
budaya, terbebas dari nilai.
Kedudukan Ethnomathematics dalam matematika
Ketika kita membangun rumah tersedia
banyak batu dengan ukuran yang berbeda-beda. Kita harus tau kedudukannya dimana
saat pembanguna tersebut. Sama halnya dengan ethno, kita harus tau kedudukan
ethno dengan matematika murni, budaya, sosial, narasi besar pendidikan. Maka
dari itu kita harus membaca sesuai dengan kerangka agar sesuatu itu menjadi
meaningful. iYang perlu kita perhatikan adalah skema dan isi. Dua – duanya
penting. Ethnomathematics substasinya kerangka berpikir secara internasional,
teori – teori serta referensinya. Sedangkan skemanya bisa berupa nama. Namun
ketika kita bertanya pengertian Ethnomathematics pada orang-orang mayoritas
tidak mengetahui pengertiannya. Maka Ethnomathematis itu powerfull dalam bidang
isi atau substansi namun miskin dalam skema atau wadahnya. Padahal orang
Indonesia sendiri itu menyukia wadah. Artinya posisi Ethnomathematis ketika
kita memikirkan dalam bentuk formal, pejabat itu tidak ada hubungannya tapi
kalau dari sudut riset bisa. Saat kita menjadi guru matematika maka tidak ada
hubungannya dengan Ethnomathematics.
Jadi dalam pembelajaran matematika Ethnomathematics itu bernuansa teori dan
inovasi pembelajaran. Ibarat air dan
minyak, rasanya tidak enak. Maka beliau meminta kita ketika mempelajari Ethnomathematics dalam rangka nuansa
inovasi pembelajaran yang iwadeal. Saatnya mempelajari budaya dan kultur yang
ada di Indonesia agar bisa dibawa ke lingkup internasional dan inovasi dalam
pendidikan.s
0 comments:
Posting Komentar