Kamis, 20 Februari 2014

Mengenal lebih dekat Ethnomathematics

Mengenal lebih dekat Ethnomathematics
Oleh : Ika Dewi Fitria Maharani (11301241009)

Kamis, 13 Februari 2014
Suasana kelas yang bertempat di D01.303 terasa lengang. Siang ini kami menunggu Dosen spesial yang pernah mengajar kami di semester dua pada mata kuliah Bahasa Inggris. Beliau adalah Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Beberapa menit kemudian, akhirnya Beliau tiba. Kami segera memposisikan diri untuk  duduk pada kursi masing-masing. Beliau meminta kami untuk merekam materi yang beliau sampaikan, kenapa? Karena menurut beliau kami harus menulis dengan cerdas. Menulis cerdas  itu menulis tanpa mengganggu jalan pikiran. Cerdas, tulisan tetap bermakna. Tapi biasanya ketika sedang mendengar, seseorang tidak bisa menulis dengan cerdas. Artinya sekarang waktunya berpikir atau memikirkannya. Mendengarkan beliau bercerita.

Pengertian Ethnomathematics.
Ethnomathematics konteksnya pendidikan matematika, walaupun orang awam tidak bisa melihat unsur pendidikan dalam ethnomathematics, karena hanya terdiri dari ethno dan mathematics. Ethno bersinggungan dengan etnik. Etnik itu unik bukan universal. Misalnya etnik jawa, sumatra, aceh, dan lain-lain. Etnik itu sendiri bersinggungan dengan suku, yaitu suku bangsa.
(Di tengah-tengah pelajaran, Pak Marsigit meminta mahasiswa untuk maju ke depan dan mengerumuni beliu)
Beliau akan melakukan Hypotheticaly Analysis, yang jika dibahasakan dengan bahasa yang mudah artinya “ngawur” atau sembarangan kita berbicara tapi ada maknanya. Kita berusaha merangkai sesuatu agar bermakna. Misalnya menata batu yang berserakan yang berusaha dirangkai menjadi rumah kelinci sehingga orang lain bisa memahami bahwa itu rumah kelinci.
Hypotheticaly Analysis itu dekat dengan Pure Mathematics, karena “ngawur” juga dengan menggunakan kata misal : Misal saya punya pulau 10, harga berbeda-beda. Kita hanya menyusul logika saja, tapi dasarnya kata misal. Ketika mencari faktanya tak akan pernah ketemu.
Ethno itu meluncur dari paling atas menuju ke bawah memantul lagi ke atas. Ke bawah itu kita melihat lagi faktanya. Ada candi borobudur, penyusunan kalender, dan lain-lain.
Ethno itu etnik, suku yaitu ada faktanya sehingga kita tidak bisa asal memisalkannya : Misal diketahui suku antah berantah. Suku satu dengan suku lainnya memiliki perbedaan yaitu produk dan hasil yang biasa disebut budaya dan kultur. Jadi Ethnomathematics itu terkait dengan budaya dan kultur yang ada di masyarakat terkait budaya dan kultur.

Ethnomathematics dalam Ranah Pendidikan.
Ethnomathematics iru mempunyai ranah pendidikan karena orang matematika murni takkan tertarik dengan hal-hal seperti ini. Kemudian beliau membuat sebuah unsur dengan nama Alino yang sebenarnya adalah rumpun daun. Definisi alino sendiri adalah unsur yang terikat dan tidak terikat. Daun itu terikat oleh pohon tapi tidak terikat dengan daun-daun yang lain. Definisi lain alino adalah  merentang pada dimensinya, artinya kalau keterikatannya 0 akan jatuh, kalai keterikatannya 1 tetap menancap. Maka ada keterikatan absolut dan relatif. Keterikatan absolut saat daun itu dicabut sedangkan keterikatan relatifnya saat daun yang lain bergerak, ia ikut bergerak.
Alino akan dibuat unsur matematika dengan sifat :
1.      Alino bersifat absolut
2.      Alino bersifat relatif
3.      Alino 1 dioperasikan dengan Alino 2 menghasilkan Alino yang lain (Tertutup)
4.      Alino 1 + Alino 2 = Alino 2 + Alino 1 (Komutatif)
5.      Terdapat Alino invers

Teorema 1
Jika diketahui suatu alino maka dapat dicari alino yang lain menggunakan fungsi isomorfis.
Jika diteruskan bisa jadi Alinomath by Marsigit dan murid-murid.
Nah.. itulah yang membuat matematika ini mudah, hanya membuat permisalan saja. Maka orang matematika murni itu tidak peduli budaya, terbebas dari nilai.

Kedudukan Ethnomathematics dalam matematika
Ketika kita membangun rumah tersedia banyak batu dengan ukuran yang berbeda-beda. Kita harus tau kedudukannya dimana saat pembanguna tersebut. Sama halnya dengan ethno, kita harus tau kedudukan ethno dengan matematika murni, budaya, sosial, narasi besar pendidikan. Maka dari itu kita harus membaca sesuai dengan kerangka agar sesuatu itu menjadi meaningful. iYang perlu kita perhatikan adalah skema dan isi. Dua – duanya penting. Ethnomathematics substasinya kerangka berpikir secara internasional, teori – teori serta referensinya. Sedangkan skemanya bisa berupa nama. Namun ketika kita bertanya pengertian Ethnomathematics pada orang-orang mayoritas tidak mengetahui pengertiannya. Maka Ethnomathematis itu powerfull dalam bidang isi atau substansi namun miskin dalam skema atau wadahnya. Padahal orang Indonesia sendiri itu menyukia wadah. Artinya posisi Ethnomathematis ketika kita memikirkan dalam bentuk formal, pejabat itu tidak ada hubungannya tapi kalau dari sudut riset bisa. Saat kita menjadi guru matematika maka tidak ada hubungannya dengan Ethnomathematics.
Jadi dalam pembelajaran matematika Ethnomathematics itu bernuansa teori dan inovasi pembelajaran. Ibarat air dan minyak, rasanya tidak enak. Maka beliau meminta kita ketika mempelajari Ethnomathematics dalam rangka nuansa inovasi pembelajaran yang iwadeal. Saatnya mempelajari budaya dan kultur yang ada di Indonesia agar bisa dibawa ke lingkup internasional dan inovasi dalam pendidikan.s


0 comments:

Posting Komentar